Kedatangan Tim Asesor Akreditasi BAN SM Disambut Meriah

MAN 1 Kota Padang, Humas – MAN 1 Kota Padang melakukan menyambut kedatangan Tim asesor akreditasi Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN S/M) dengan karangan bunga, tongkat pora oleh anggota ramuka gudep MAN 1 Kota Padang dan tim paduan suara, Senin (23/10) di halaman MAN 1 Kota Padang.
Anggota tim asesor tersebut adalah Imelda Yanti selaku pengawas pendidikan sekolah di Tanah Datar dan Wahidah Fitriani selaku dosen UIN Batusangkar.
Kedatangan Tim ini juga disambut kepala kantor kementerian agama kota Padang, Edy Oktafiandi, pengawas madrasah Depi Dasmal, kepala MAN 1 Kota Padang, Marliza, ketua komite madrasah, Yasril Samad dan guru serta siswa MAN 1 Kota Padang.
Dalam sambutannya, Edy Oktafiandi mengatakan bahwa MAN 1 Kota Padang adalah muruah dan harga diri kementerian agama kota Padang maka ia harus mendapatkan nilai unggul.
“MAN 1 Kota Padang yang sesuai dengan namanya harus tetap jadi nomor satu. Maka nilai akreditasinya harus tetap bernilai A atau unggul. Nilai ini harus selalu dipertahankan karena MAN 1 Kota Padang ini muruah dan harga dirinya kementerian agama kota Padang. Baiknya nilai kementerian agama kota Padang juga ditentukan oleh MAN 1 ini,” jelasnya.
Imelda Yanti dalam sambutannya mengatakan untuk mendapatkan nilai A (Unggul) pada penilaian lama hanya membutuhkan nilai minimal 86 untuk 8 standar. Sedangkan pada penilaian terbaru butuh nilai minimal 90 untuk 4 standar penilaian.
“Kunjungan ini hanya pembuktian bahan yang sudah dikirim dan nilai yang sudah muncul melalui aplikasi, maka berusahalah membuktikan hal tersebut. Kita saling menilai, bahwa asesor akan menilai guru dan siswa. Sedangkan guru juga akan menilai asesor,” jelasnya.
Wahidah Fitriani juga menambahkan agar menjadikan visitasi ini sebagai tambahan ilmu dari asesor, karena akan ada temuan yang harus dicukupi dan dilengkapi.
“Di dunia ini tidak ada yang abadi, yang abadi hanyalah perubahan. Perubahan itu menjadi harus menjadi lebih baik. Hidup ini tidak hanya bahagia, tetapi ada kepahitan. Maka jadikanlah kepahitan itu pelajaran, “motivasinya.(Ai)